Sabtu, 30 April 2011

PERIKARDITIS

  1. A.     PENGERTIAN
Perikarditis adalah peradangan perikard parietal, viseral atau keduanya. Perikarditis dibagi atas perikarditis akut, sub akut dan kronis. Yang sub akut dan kronis mempunyai etiologi dan pengobatan yang sama.
                           
  1. B.     ETIOLOGI
Penyakit idiopatik (beningna), infeksi non spesifik (virus, bakteri, jamur , TBC, penyakit kolagen, artritis reumatoid, sistemic lupus eritromatosus, neoplasma seperti mesotelioma, tumor metastasis, trauma, radiasi, uremia, infark miokard akut, dressler sindrom, sindrom paska perikardiotomi , dan diseksi aorta). Walaupun banyak penyebab perikarditis akut, penyebab paling sering dengan urutan adalah : infeksi virus, infeksi bakteri, uremia, trauma, sindrom paska infark, sindrom paska perikardiotomi, neoplasma dan idiopatik.

C.    GEJALA KLINIS
Sakit dada sub sternal/para sternal , kadang menjalar ke bahu, lebih ringan bila duduk. Pemeriksaan klinik ditemukan perikardial friction rub dan pembesaran jantung. Tanda-tanda penyumbatan ditemukan lewat tekanan vena meningkat, hematomegali dan udem kaki, bunyi jantung lemah, tetapi dapat normal bila efusi perikard berada dibelakang.
Foto rontgen tampak normal bila efusi perikar sedikit. Tampak bayangan jantung membesar bila efusi perikard banyak. EKG memperlihatkan segmen ST tanpa perubahan resiprokal, voltase QRS rendah. Pemeriksaan Echo: M-mode dua dimensi sangat baik untuk memastikan adanya efusi dan banyaknya cairan.






  1. D.    DIAGNOSA
Tergantung manifestasi klinis perikarditis :
Ø  Perikarditis akut
Sakit dadatiba-tiba substernalatau prekordial, yang berkurang bila duduk dan bertambah sakitbila menarik nafas (sehingga perlu bibedakan dengan pleuritis). Pada pemeriksaan fisik ditemukan friction rub. EKG menunjukkan ST elevasi. EKG menunjukkan ST elevasi cekung (bedakan dengan infark jantung akut dan repolarisasi dini ). Foto jantung normal atau membesar.
Ø  Tamponade
Pada fase awal terjadi peninggian tekanan vena juguralis dengan cekungan x prominea dan hilangnya cekungan y ( juga terlihat pada kateter vena sentral ). Pada fase selanjutnya timbul tanda Kusmaull (peninggian tekanan vena jugularis pada saat inspirasi), parardoksus (penurunan tekanan darah >12-15 mmHg pada inspirasi, darah >12-15 mmHg pada inspirasi, terlihat pada arterial line atau tensimeter).

  1. E.     PENDEKATAN DIAGNOSTIK
Bila efusi diketahui menentukan etiologi dimulai dari anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mencari miksidema, trauma dada, radiasi, infeksi kronik, uremia, penyakit hati kronik dan TBC. Biopsi dibiakkan dan pemeriksaan histologis diusahakan untuk menetapkan etiologi .


F.    PENGOBATAN
1.    Pasien harus dirawat inap dan istirahat baring untuk memastikan diagnosis dan diagnosis banding serta melihat kemungkinan terjadinya tamponade
2.    Simptomatik dengan aspirin 650 mg/jam atau OAINS indometasin 25-50 mg/6jam. Dapat ditambahkan morfin 2-6 mg/6jam atau petidin 25-50 mg/4jam, hindarkan steroid karena sering menyebabkan kertegantungan. Bila tidak membaik dalam 72 jam,maka prednison 60-80 mg/hari dapat dipertimbangkan selama 5-7 hari dan kemudian topering off.
3.    Cari etiologi/kausal Efusi perikard
4.    Sama dengan perikarditis akut, disertai fungsi perikard untuk diagnostic
5.    Tamponade Jantung
6.    Perikardiosentesis perkuatan
7.    Bila belum bisa dilakukan perikardiosentesis perkuatan, infus normal salin 500 ml dalam 30-60 menit disertai dobutamin 2-10 ug/kgBB/menit atau isoproterenol 2-20 ug/menit.
8.    Kalau perlu membuat jendela perikardial dengan:
a.   Dilatasi balon melalui perikardiostomi jarum perkuatan
b.    Pembedahan (dengan pembedahan 15%) untuk membuat jendela perikardial dapat dilakukan bila : tidak ada cairan yang keluar saat perikardiosentesis, tidak membaik dengan perikardiosentesis, kasus trauma.
9.    Pembedahan yang dapat dilakukan :
a.    Bedah sub-xyphoid perikardiostomi
b.    Reseksi perikard lokal dengan bantuan video
c.    Reseksi perikard anterolateral jantung
10. Pengobatan kasual : bila sebabnya antikoagulan, harus dihentekan; antibiotik, antiuberkulosis, atau steroid tergantung etiologi, kemoterapi intraperikard bila etiloginya tumor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar